#PetGame Permainan Berdasarkan Platform-nya
Maret 09, 2016
Platform merupakan kombinasi antara sebuah
arsitektur hardware dengan sebuah kerangka kerja dan aplikasi software.
Kombinasi tersebut memungkinkan sebuah software, khususnya software aplikasi,
dapat berjalan. Platform yang umum sudah menyertakan arsitektur, sistem operasi,
bahasa pemrograman dan antarmuka yang terkait (pustaka sistem runtime atau
antarmuka pengguna grafis) untuk komputer.
Pada artikel kali ini Saya akan membahas tentang
permainan atau game yang akan Saya kelompokkan berdasarkan platform-nya. Semoga
bermanfaat :)
Arcade Game
Arcade games yang sering disebut ding-dong di Indonesia,
biasanya berada di daerah/tempat khusus dan memiliki box atau mesin yang memang
khusus di design untuk jenis video games tertentu dan tidak jarang bahkan
memiliki fitur yang dapat membuat pemainnya lebih merasa “masuk” dan
“menikmati”, seperti pistol, kursi khusus, sensor gerakan, sensor injakkan dan
stir mobil (beserta transmisinya tentunya).
Definisi dari arcade adalah tempat di mana orang
bertemu dan menghabiskan waktu untuk bersenang-senang. Pada abad ke-19, arcade
biasanya menjadi salah satu hiburan yang dapat ditemukan di berbagai lokasi
khusus, seperti di pasar malam. Seiring dengan berkembangnya teknologi, arcade
pun ikut berkembang dan melibatkan mesin-mesin permainan sederhana seperti pinball
hingga mesin pemutar musik.
Pada awal tahun 1966, SEGA memperkenalkan sebuah
permainan elektro-mekanis berjudul Periscope. Game ini merupakan sebuah
simulator sederhana tentang sebuah kapal selam, yang harus menenggelamkan
sejumlah kapal selam lain milik musuh.
Mekanisme sederhana yang digabung dengan permainan
cahaya dari tabung-tabung lampu elektris ini ternyata mampu membuat para
penggemarnya terkesima. Karena itu, tidak heran jika game ini pun berhasil
menuai sukses di kawasan Amerika, Eropa dan Jepang.
Seolah tak mau kalah, Taito mencoba peruntungan
dengan meluncurkan Crown Special Soccer, sebuah permainan arcade bersifat
multiplayer pertama yang melibatkan dua orang pemain. Game bergenre olahraga
ini menirukan mekanisme pinball yang telah dimodifikasi. Meski kurang mendapatkan
tanggapan seperti halnya Periscope, tapi game ini membuka jalan untuk merintis
permainan dengan sistem multiplayer bagi mesin-mesin arcade.
Permainan arcade terus berkembang. Pada tahun 1971,
beberapa mahasiswa dari Stanford University menciptakan arcade video game
pertama berjudul Galaxy Game, dan merintis kelahiran video game yang
mempergunakan koin untuk memainkannya (atau biasa disebut coin-op). Pada saat
itu sistem video game masih dianggap sebagai salah satu kemajuan teknologi
rumit yang membutuhkan pemrograman khusus, maka tidak heran kemunculan pertama
game ini menarik perhatian banyak pihak, khususnya para perusahaan pengembang
game.
Setahun kemudian, salah satu perusahaan baru bernama
Atari didirikan dan langsung menggebrak pasar arcade video game dengan merrilis
game berjudul Pong. Pong langsung memetik kesuksesan karena mampu menghadirkan
perpaduan antara advance technology dengan elemen fun.
Gameplay-nya yang sederhana juga disukai banyak
orang. Tidak hanya itu, komunitas gamer pun mulai terbentuk di berbagai arcade
center untuk berkompetisi dalam memainkan game yang merupakan perpaduan antara
tennis dengan ping pong ini. Kesuksesan Atari yang diraih dari Pong bahkan
membuat beberapa pengembang game lainnya berusaha lebih serius lagi dalam menyusun
sebuah arcade video game.
Tergiur dengan kesuksesan Atari, salah satu raksasa
penghasil game arcade konvensional yakni Taito, mencoba peruntungan dengan
merilis sebuah video game berbasis arcade dengan judul Space Invaders pada
tahun 1978, sebuah game single player bertemakan peperangan luar angkasa. Dalam
game ini gamer akan mengendalikan sebuah pesawat yang ditempatkan di bagian
bawah layar, dan berusaha menghancurkan sekumpulan alien yang melayang-layang
di bagian tengah layar.
Meski secara resmi dirilis oleh Taito Jepang, namun
akhirnya Midway membeli lisensi game ini dan mendistribusikannya di kawasan
Eropa dan Amerika. Dengan cepat game ini segera menjadi hits di berbagai
negara. Taito mampu meraup keuntungan mencapai lebih dari US$ 2,7 miliar dalam
jangka waktu dua tahun semenjak Space Invaders dirilis ke pasaran. Selain itu,
bentuk para alien yang unik dan khas dengan desain pixel 8 bit-nya mampu
menjadi ikon pop dunia hingga saat ini!! Space Invaders juga membuat persaingan
dunia arcade video game menjadi lebih sengit.
Perkembangan teknologi, khususnya di bidang arcade
video game, juga berkembang pesat melalui game ini buatan Taito ini. Space
Invaders menggunakan customized arcade board yang mampu menampilkan grafik
lebih smooth serta efek suara mono yang khas dalam sebuah mesin arcade berlayar
cembung ala CRT. Hal ini merupakan sebuah kemajuan yang sangat pesat
dibandingkan dengan pesaing terdahulunya yang meluncurkan game Pong. Customized
arcade board yang ditenagai oleh Intel 8080 CPU serta Texas Instrument SN76477
Sound Chip seketika menjadi kiblat pengembang game arcade lainnya.
Pada tahun 1980, lahirlah sebuah arcade video game
legendaris lainnya yakni Pac-Man. Ini adalah hasil debut pertama Namco yang
seketika menuai sukses di seluruh dunia. Gameplay-nya yang unik, menampilkan
makhluk ajaib berbentuk mulut berwarna kuning serta desain para hantu yang unik
dan penuh warna, menjadikan game ini idola baru di kalangan para penikmat
arcade video game.
Pada awalnya Toru Iwatani, sang maestro di balik
kelahiran game ini, mencoba membuat sebuah game yang bisa menarik perhatian
kalangan wanita untuk memainkan arcade game. Ia akhirnya menemukan konsep
permainan Pac-Man dalam acara makan malam bersama kekasihnya di sebuah restoran
pizza. Bentuk pizza yang terpotong sebagian hingga membentuk siluet mulut ini
akhirnya melahirkan karakter
Pac-Man yang legendaris tersebut.
Game ini berhasil terjual sebanyak 400.000 unit
dalam kurun waktu dua tahun semenjak perilisan pertamanya pada tahun 1980;
rekor yang belum bisa terpecahkan bahkan oleh game-game next-gen yang beredar
di masa kini.
Setelah sempat mengalami masa-masa booming, arcade
video games harus rela menghadapi badai besar. Pada pertengahan tahun 1980,
Nintendo menggebrak dunia dengan meluncurkan sebuah home console bernama
Nintendo Entertainent System (NES). Hal ini tentu saja menimbulkan pengaruh
yang sangat besar terhadap perkembangan game arcade, di mana banyak developer
lebih tertarik untuk mencurahkan perhatian mereka terhadap gaming console
buatan Nintendo tersebut.
Meski melambat namun perkembangan game arcade tidak
berarti mati. Pada tahun 1987, Double Dragon diluncurkan ke pasaran dan
berhasil menggaaet kembali perhatian para gamer pada arcade video games. Game
bergenre side-scrolling action ini merupakan pelopor bagi game-game lain yang
mengusung genre yang sama. Namun sebagai akibatnya, selama 2 tahun para
pengembang game arcade lebih banyak menelurkan game bergenre side-scrolling
action agar mampu menarik minat para gamer.
Memasuki masa jenuh, Capcom akhirnya merilis sebuah
game bergenre fighting berjudul Street Fighter II. Game ini merajai era 1990-an
yang kemudian membangkitkan kembali minat gamer terhadap arcade video games.
Kemampuan untuk bermain bersama secara simultan serta gameplay-nya yang menarik
di kala itu, membuat iklim kompetisi untuk menentukan siapa yang terbaik di antara
para gamer kembali mencuat.
Setelah melewati masa suramnya, arcade video games
pun mampu bangkit dari keterpurukan. Layaknya seekor burung Phoenix, arcade
bangkit kembali dan menjadi jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Arcade gaming
di era 1990-an diwarnai dengan perilisan beragam video game dengan sistem
operasi yang lebih canggih dibanding sebelumnya. Mulai dari tampilan 3D
graphic, bahkan multiplayer play yang menampung hingga 4 orang pemain seperti
yang dihadirkan dalam game Virtua Cop, Daytona Racing, Virtua Fighter dan
lain-lain.
Industri arcade video game bahkan dilirik oleh
industri lainnya seperti Film dan musik. Banyak developer game arcade yang
mendapatkan permintaan untuk membuat versi game dari film yang muncul di layar
lebar. Tidak hanya itu, home console yang diramalkan akan menjadi penghancur
arcade video game kini justru menjadi pendamping setia.
Pada era milenium ini, perkembangan arcade video
games bahkan lebih masif lagi. Jepang selaku kiblat dari perkembangan arcade
video game merilis beberapa game dengan teknologi mutakhir.
Dance Simulator Games
Arcade game dengan genre dancing ini dipopulerkan
melalui kehadiran Dance-Dance Revolution pada tahun 1998. Gameplay-nya sendiri
termasuk sederhana, di mana gamer diminta untuk mengikuti panah yang
ditunjukkan pada layar dengan menginjak karpet dengan simbol panah yang serupa
pada bagian lantai mesin. Dan seiring dengan kemajuan teknologi, genre ini
bahkan sudah berkembang jauh sehingga mampu mendeteksi pergerakan tubuh sang
penari sendjri. Notable games: Dance-Dance Revolution X3, In The Grove, Para
Para Paradise.
Music Simulator Games
Genre ini menguji kemahiran dari player untuk
mengikuti irama yang ditampilkan oleh AI mesin. Gamer dilengkapi dengan
controller unik berbentuk alat musik sesuai dengan game yang dimainkannya, baik
berupa guitar, drum set, keyboard, bahkan hingga peralatan synthesizer. Notable
games: GuitarFreaks, DrumMania
Motion Control Simulator Games
Sebelum kehadiran peripheral Kinect untuk Xbox 360,
arcade video game telah menelurkan sebuah format permainan yang melibatkan
gerakan sang pemain dalam interaksinya. Salah satunya adalah kemunculan sistem
motion control pada game Police 911 yang diluncurkan pada tahun 2000 lalu.
Dalam game ini, pemain secara bebas bisa menggerakkan seluruh tubuhnya untuk
mengelak dari sergapan musuh, atau untuk berlindung dari peluru lawan, di mana
hal tersebut akan direfleksikan secara sempurna oleh karakter dalam game. Notable
games: Police 911
Magnetic Card Games
Adanya fitur save yang terdapat pada home console
juga menginspirasi para pengembang arcade video game untuk menciptakan fitur
sejenis, yang diwujudkan melalui magnetic card. Untuk mendapatkan kartu ini,
pemain biasanya diharuskan untuk menukarnya dengan token dalam jumlah yang
ditentukan ke dalam mesin arcade. Magnetic card menjadi salah satu fitur
next-gen arcade yang sangat digemari, karena dengan kartu ini seorang gamer
bisa secara bebas membentuk profil karakternya dalam sebuah game, dan
menyimpannya dalam profil khusus yang berbeda dengan gamer lainnya. Notable
games: Mario Kart Arcade, Street Fighter IV, Tekken 5, Wangan Midnight Maximum
Tune 3.
Kini arcade video game terus mengalami evolusi. Jika
dalam kemunculan perdananya game-game arcade hanya mampu menghasilkan resolusi
8-bit, saat ini satu mesin arcade modern telah tersemat "otak"
prosesor hingga 2 GHz, fitur Grafis 3D dan bahkan memiliki kemampuan untuk
terkoneksi secara online.
Pada bulan Desember 1982, seorang anak berusia 8
tahun berhasil mencetak rekor dengan memperoleh skor yang mencapai lebih dari 6
juta poin dalam game Pac-Man. Yang menjadikannya spesial adalah: ia mampu
menyelesaikan level 256, di mana hanya ada sedikit orang yang mampu
menyelesaikan level tersebut karena terdapat glitch dari pihak pengembang game.
Setelah perilisan perdana game Space Invaders pada
tahun 1978, para gamer dibuat terpesona dengan permainan ini. Bahkan, di
beberapa negara seperti Jepang dan Amerika, peredaran uang koin sempat langka
akibat tersedot untuk memainkan game ciptaan Taito dan Midway ini. Maka tidak
heran jika game ini dimasukkan ke dalam jajaran "Best Selling Games of All
Time", karena dalam waktu 4 tahun saja Space Invaders telah mampu meraih
keuntungan lebih dari US$ 2 miliar!!
ARCADE VIDEO GAMES SPECIFICATIONS
1970-1980
Era
1980-1990
Era
2000
Era
PC Games
PC games adalah sebutan untuk video game yang
dimainkan menggunakan Personal Computers. Spacewar adalah game PC pertama. Nama
Spacewar memang kurang akrab di telinga para pecinta game, namun asal tahu saja
Spacewar merupakan game pertama yang dibuat di dunia. Game ini dibuat sejak 50
tahun lalu oleh Steve Russell. Namun jangan dibayangkan, Spacewar dimainkan di
konsol game seperti saat ini.
Spacewar telah dibuat untuk PDP-1 komputer mini oleh
Digital Equipment dengan bantuan sebuah tim pengembang yang termasuk Martin
Graetz, Pete Simson dan Dan Edwards. Mereka juga mengubah persepsi masyarakat
yang menganggap komputer hanya untuk kerja serius.
Dikutip Efy Times, dibandingkan dengan game yang
kita mainkan di komputer kita hari ini, Spacewar game sangat sederhana. Dua
pemain bisa main game dengan mengambil kontrol dari sebuah pesawat ruang
angkasa mencoba untuk menghancurkan satu sama lain.
Spacewar memiliki pilihan yang sangat unik yang
disebut Hyperspace. Dengan memasukkan Hyperspace, pengguna bisa pindah ke
lokasi acak pada layar. Tetapi resiko meledak selalu ada jika digunakan terlalu
sering.
Pada peringatan 50 tahun rilis video game, mahasiswa
teknik dari MIT (Massachusetts Institute of Technology) memamerkan simulasi
Spacewar di kampus MIT dan di museum MIT.
Direktur MIT, Phillip Tan mengatakan bahwa ada
downtime yang cukup disediakan pada PDP-1 dibandingkan dengan mainframe IBM
yang memanfaatkan setiap detik dan tidak membiarkan orang main-main dengan itu.
Console games
Console games yaitu video games yang dimainkan
menggunakan console tertentu. Pada artikel sebelumnya Saya sudah membahas tentang
artikel terkait yang bisa Anda baca disini.
Handheld games
Konsol genggam atau handheld console adalah mesin
untuk memainkan game, bentuknya tidak lebih besar dari genggaman kedua
tanganmu, mudah dibawa dalam genggaman, dan pastinya ringan. Kontrol, layar dan
speaker semua jadi satu dalam satu unit. Tahun 1970an sebenarnya sudah ada yang
mempelopori konsol genggam ini Coleco dan Milton Bradley, waktu itu disebut
dengan handheld electronic game. Tapi keduanya tidak lagi dimasukkan dalam
sejarah konsol genggam karena cuma bisa memainkan satu game.
Sejarah handheld meski didominasi oleh Nintendo
meski sebenernya ada konsol handheld lain. Rata-rata memang berumur pendek dan
bahkan nyaris tak terdengar. Barangkali karena udah terlibas duluan oleh
Nintendo yang boleh dibilang merupakan rajanya pembuat Handheld Consoles. Mulai
jaman Game&Watch sampai yang paling canggih Nintendo DS, selalu aja
disambut dengan sukacita oleh masyarakat. Ujung-ujungnya Nintendo meraup
keuntungan yang sangat besar dari sini.
Nintendo Game&Watch
Game-gamenya yang menarik, harga yang terjangkau dan
bentuknya yang pas adalah sebagian dari kelebihan konsol handheldnya Nintendo.
Di lain pihak, Nintendo juga paling tanggap dengan permintaan pasar. Hal ini
bisa dilihat dari munculnya berbagai macam seri, misalnya Game Boy, diikuti
dengan Game Boy Color, lalu Game Boy Advance. Nah kiat yang seperti itulah yang
tidak bisa diikuti oleh para pesaingnya, hingga akhirnya mereka terlibas di
pasar game, hilang begitu aja. Nintendo pulalah yang berhasil menerjemahkan
dengan sangat baik apa yang dimaksud oleh gamer dengan konsol genggam.
Konsol Genggam Yang Terlupakan
Seperti yang sudah disebut bahwa sejarah konsol
genggam didominasi oleh Nintendo, sejumlah konsol genggam lainnya juga pernah
meramaikan pasar konsol. Persaingan yang keras membuat siapa yang paling
inovatif dan yang bisa memuaskan selera pasar, dialah yang menang maka
konsol-konsol di luar Nintendo tidak bertahan lama.
Atari Lynx
Atari Lynx adalah konsol handheld games 16-bit yang
dirilis oleh Atari Corporation pada September 1989. Lynx adalah handheld
pertama di dunia permainan handheld games dengan warna LCD. Lynx juga terkenal
karena fitur-fiturnya memandang ke depan dan grafisnya canggih. Lynx bersaing
dengan Nintendo Game Boy (dirilis hanya sebulan sebelumnya), Sega Game Gear dan
NEC TurboExpress, keduanya dirilis pada tahun berikutnya. Namun, Game Boy pada khususnya,
serta Sega Game Gear, menjual lebih banyak daripada Lynx. Atari gagal mencapai
angka penjualan yang dibutuhkan untuk menarik pengembang pihak ketiga kualitas
dan Lynx akhirnya ditinggalkan. Hari ini, seperti halnya dengan banyak konsol
yang lebih tua, masih ada sekelompok kecil penggemar setia yang membuat dan
menjual game untuk system ini.
Microvision
Konsol handheld pertama kali dalam sejarah konsol
adalah Microvision yang didesain oleh Smith Engineering dan distribusinya oleh
Milton-Bradley di tahun 1979. Layarnya kecil dan Cuma ada 13 game yang bisa
dimainkan. Akhirnya umur konsol ini Cuma dua tahun saja. Keypadnya mudah rusak
plus teknologi LCD-nya yang masih kurang baik.
TurboExpress
TurboExpress merupakan versi portable dari Turbo
Grafx, rilis tahun 1990 dengan harga US$ 249,99. layarnya 66mm, kira-kira
besarnya samalah dengan Game Boy. Gamenya yang paling terkenal adalah Falcon,
dari genre flight simulator. Waktu dirilis, ini termasuk konsol genggam yang
cukup canggih.
Namun kekurangannya adalah pada kapasitor dan sound
systemnya yang kurang bagus.Sementara layarnya terdapat pixel yang buruk, ini
membuat sejumlah teks tidak terbaca. Belum lagi baterenya yang cuma 3 jam. Tapi
untuk ukuran konsol nggak sukses, sampai tahun 2007 lalu, TurboExpress berhasil
terjual 1,5 juta unit!
Game.com
Cara membacanya bukan Game dot Com, tetapi Game Com.
Dibuat oleh Tiger Electronis merupakan konsol genggam yang targetnya adalah
gamer yang lebih dewasa karena menurut pengembang konsolnya, game-game untuk
Game Com kebanyakan game dengan rating T ke atas.. Saat rilis diawal, Game Com
merupakan satu-satunya konsol genggam yang bisa memainkan 2 slot game
cartridge. Namun akhirnya seri Game Com yang berikutnya menjadi satu cartridge
karena pertimbangan sistem engine agar lebih maksimal. Game Com juga dianggap
yang mempelopori layar sentuh juga termasuk yang pertama menampilkan fungsi
dasar PDA.Terakhir, Game Com pulalah yang pertama memperkenalkan akses internet
untuk konsol genggam.Sayang, cuma berhasil terjual tak lebih dari 300ribu unit.
Neo Geo Pocket Color
Selain rilis di Jepang tahun 1998, konsol ini juga
rilis diUSAsetahun kemudian. Dibuat oleh SNK yang juga membuat sejumlah
arcade.Sebenernya saat rilisnya, konsol ini mendapat sambutan yang sangat baik,
angka penjualannya waktu itu melampaui Game Boy dan Game Gear. Sayangnya,
konsol yang bagus ini nggak didukung oleh third party juga masalah dengan
packagingnya yang kemahalan. Konsol ini “cuma”berhasil terjual 2 juta unit saja
dengan lebih dari 50an game.
Wonderswan Color
Didesain oleh Bandai, WonderSwan Color rilis tahun
2000 di Jepang dan lumayan sukses. Waktu itu Wonderswan Color bisa meraih 8%
dari market share yang dikuasai oleh Nintendo. Salah satu yang membuat konsol
ini cukup sukses adalah karena Bandai bisa menggandeng SquareSoft dengan
merilis Final Fantasy dengan kontrol dan grafis yang lebih oke.
Warna-warna yang sempat dirilis adalah Pearl Blue,
Crystal Pink, Crystal Black, Crystal Blue, dan Crystal Orange dan lebih dari 60
judul game yang kebanyakan adalah game Jepang. Yah, sekali lagi karena
persaingan yang cukup ketat, konsol handheld yang oke ini harus menyerah juga.
GamePark 32
Aslinya dibuat oleh sebuah perusahaan Korea pada
tahun 2001.Direncanakan khusus rilis untuk Eropa, dan pertama kali dirilis di
Spanyol. Lalu diikuti di Itali, Portugis, Perancis dan Inggris.Secara komersil
sih nggak terlalu sukses Cuma 30 ribu unit, tapi itu cukup menghidupi Game Park
sampai 4 tahun kemudia merilis seri terbaru yang disebut dengan GP2X. Konsol
ini sangat populer dikalangan pengembang dan para IT konsol game karena bisa
dibilang konsol buatan selain Jepang yang lumayan sukses di Eropa. Gamenya yang
terakhir rilis berjudul Blue Angelo, rilis tahun 2004 masih bisa didapat di
Korea Selatan. Oh ya konsol ini juga masih banyak yang mainin loh di Korsel.
Tapwave Zodiac
Didesain untuk menjadi PDA-handheld game console
hybrid, Tapware Zodiac suport foto, movie, musik, internet juga dokumen.
Menggunakan versi Palm OS 5, 5.2T untuk mendukung tombol game juga untuk chip
grafisnya.Ada dua versi, Zodiac 1 dan Zodiac 2 yang juga bisa menerima
panggilan telpon dengan program VOIP. Rilisnya sendiri tahun 2004 cukup
berdekatan dengan Nintendo DS, Zodiac juga sudah menggunakan sistem layar
sentuh. Hanya saja nggak didukung dengan marketing yang baik juga suport dari
developer game. Jadinya KO deh begitu DS rilis. Tapi lumayan lah 300ribu unit
sempat terjual dengan 50an judul game.
Gizmondo
Banyak fungsi yang ingin dimasukan Tiger Telematics
di Gizmondo ini pada tahun 2005, mulai, musik, film, game, kamera, menyimpan
foto juga untuk fungsi GPS. Sayangnya nggak sukses juga. Dijual dengan harga
US$299 dan US$ 400, banyak banget masalah yang dihadapi saat Gizmondo ini
beredar, diantaranya adalah keterlibatan pemilik Tiger Telematic dengan mafia.
Waks! Judul game yang terbit Cuma 14, gosipnya waktu itu Microsoft mau
mengambil alih dan merilis ulang Gizmondo. Tapi sampai saat ini, gosip tersebut
nggak jadi kenyataan. Dengan hanya terjual 25ribu unit, Gizmondo pun tutup buku
dengan dinyatakannya Tiger Telematic mengalami kebangkrutan.
Mobile games
Kita hidup di dunia di mana game kualitas konsol -
dengan gameplay mendalam, grafis 3D yang kompleks, dan suara stereo yang
realistis - dapat dinikmati kapan saja, di mana saja dan oleh siapa pun yang
memiliki smartphone yang layak. Ini adalah fitur yang kurang lebih kita
dapatkan secara cuma-cuma sekarang ini.
Tapi tidak demikian dengan 20 tahun yang lalu, saat
game ponsel tidak cukup menarik. Bahkan, tidak ada ponsel dengan game sebelum
tahun 1994. Itu adalah tahun ketika Hagenuk MT-2000 dirilis, dan menjadi ponsel
pertama dengan kemampuan gaming.
Tahukah Anda apa game yang dipilih oleh Hagenuk pada
saat itu? Tidak lain Tetris, yang bersama Snake - pertama muncul pada Nokia
6110 tahun 1996, menuai popularitas pada saat itu dan cukup sederhana untuk
ditangani oleh hardware telepon.
Tetris adalah satu-satunya game yang dimiliki ponsel
tersebut, mengingat keterbatasan hardware dan tujuan utama perangkat ini adalah
untuk menelepon, bukan untuk game. Desain antenanya juga tidak lazim karena
berada di sisi atas ponsel, ketimbang membentang ke atas.
Kemudian ponsel-ponsel merek lain pun mulai melakukan
inovasi dengan menambahkan fitur permainan di dalamnya. Mari kita telusuri
kembali permainan ponsel dari masa-ke masa.
Awal
tahun 1997 (Nokia 6110)
Nokia meluncurkan permainan ponsel bernama Snake,
pada tahun 1997 silam untuk Nokia 6110. Namun game Snake sendiri sebelumnya
memang sudah eksis sejak akhir tahun 1970-an melalui arcade. Game ular ini
sangatlah sukses di jamannya waktu itu (dicatat menurut unit ponsel yang
terjual) hingga 400 juta kopi. Tentu prestasi yang mengesankan untuk sebuah
game yang mengawali debutnya sebatas dengan beberapa kotak persegi yang
bergerak di atas background berwarna hijau.
Tahun
2001 (Nokia NGage )
Diawal tahun 2001-an Nokia NGage QD, usaha pabrikan
ponsel Nokia mulai merambah dan meramaikan industri game. Ini merupakan ponsel
sekaligus piranti game yang lengkap dengan fitur-fitur multimedia dan
interkonektivitas, seperti Bluetooth. Pada saat itu game di handphone
seringkali dianggap sebagai pengisi waktu luang saja, dan bukan merupakan
hiburan utama. Hal inilah yang dulu membuat N-Gage beberapa waktu yang silam
kurang sukses sebagai sarana gaming. Dan karena itu juga , N-Gage yang
mengandalkan game berbasis symbian terbukti kurang mampu menarik perhatian para
developer game untuk merilis game-game bermutu.
Game mobile java (J2ME)
Seiring waktu, perkembangan game handphone justru
menunjukkan bahwa makin banyak game berbasis java (J2ME) yang dirilis ke
pasaran, sementara itu judul-judul game berbasis symbian terlihat hanya
segelintir saja. Ini dikarenakan sifat bahasa pemrograman java yang
cross-platform, yang artinya bisa dijalankan di berbagai macam tipe handphone,
entah yang menggunakan operating system maupun tidak. Sedangkan game berbasis
symbian hanya bisa dijalankan pada handphone yang menggunakan operating system
symbian saja.
Hal inilah yang membuat developer game lebih tertarik
merilis game berbasis java. Gameloft, Digital Chocolate, Glu, dan FishLabs
merupakan developer game handphone ternama yang kerap merilis game Java
bermutu.
Game di OS (Android Smart Phone,
iOS, BlackBerry OS, dll)
Yang akan kita bahas yaitu Android. Android
merupakan salah satu sistem operasi yang mendukung program aplikasi game pada
mobile. Sistem operasi android memang semakin terkenal dan bahkan menjadi
sistem operasi handphone yang menarik bagi masyarakat. Contoh Handphone dengan
sistem operasi Android adalah Motorola Milestone, Sony Ericsson xPeria X10,
Samsung Galaxy S, LG Optimus, sampai Samsung Galaxy S Mini.
Salah satu daya tarik dari Android adalah banyaknya
dukungan dan game terbaru yang tersedia untuk Android. Game-game terbaru
seperti Angry Birds Rio ataupun Angry Birds Season sampai Need For Speed, Real
Football 2011 ataupun PES 2011 tersedia secara gratis untuk Android. Dan
tentunya android tidak terpaku oleh satu jenis pabrikan handpone seperti
windows phone, iOS, dll.
Referensi
:
0 komentar