#PetGame Interaksi Fisik Dalam Teknologi Game
Mei 19, 2016
Pada postingan saya kali ini akan membahas mengenai
efek fisik dalam gaming. Berbicara soal gaming berarti kita sedang bicara soal
bermain. Dalam setiap permainan selalu ada efeknya. Efeknya pun bisa positif
mau pun negative, tergantung dari apa yang digantung (?), maksudnya tergantung
dari bagaimana kita bermainnya. Semoga bermanfaat J
A.
Efek Fisik dalam Game
Gaming dapat melibatkan aktivitas fisik seperti game
tinju, tennis, sepakbola yang mengharuskan anda untuk menggerakkan tangan dan
anggota tubuh anda sesuai tema video game yang dimainkan. Untuk mendapatkan
seperangkat konsol tersebut tidaklah perlu mengeluarkan kocek yang dalam.
Ketiganya memiliki harga yang berlainan yang dapat disesuaikan dengan kocek
anda. Efek fisik dalam game ada 2, yaitu positif dan negatif :
Efek Positif
Setiap game memiliki tingkat kesulitan/Level yang
berbeda. Umumnya permainan ini dilengkapi pernak-pernik senjata, amunisi,
karakter dan peta permainan yang berbeda. Untuk menyelesaikan level atau
mengalahkan musuh secara efisien diperlukan strategi. Permainan game online
akan melatih pemainnya untuk dapat memenangkan permainan dengan cepat, efisien
dan menghasilkan lebih banyak poin.
Meningkatkan konsentrasi.
Kemampuan konsentrasi pemain game online akan
meningkat karena mereka harus menyelesaikan beberapa tugas, mecari celah yang
mungkin bisa dilewati dan memonitor jalannya permainan. Semakin sulit sebuah
game maka semakin diperlukan tingkat konsentrasi yang tinggi.
Meningkatkan koordinasi tangan dan
mata.
Penelitian yang dilakukan di Manchester University
dan Central Lanchashire University menyatakan bahwa orang yang bermain game 18
jam seminggu atau sekita dua setengah jam perhari dapat meningkatkan koordinasi
antara mata dan tangan meningkatkan kemampuan membaca. Psikolog dari Finland
Univesity menyatakan bahwa game meningkatkan kemampuan membaca pada anak-anak.
Jadi pendapat yang menyatakan bahwa jenis permainan ini menurunkan tingkat
minat baca anak sangat tidak beralasan.
Meningkatkan kemampuan berbahasa
inggris.
Sebuah studi menemukan bahwa gamers mempunyai skil
berbahasa inggris yang lebih baik meskipun tidak mengambil kursus pada masa
sekolah maupun kuliah. Ini karena banyak alur cerita yang diceritakan dalam
bahasa inggris dan kadang kala mereka chat dengan pemain lain dari berbagai
negara.
Meningkatkan pengetahuan tentang
komputer.
Untuk dapat menikmati permainan dengan nyaman dan
kualitas gambar yang prima seorang peman game online akan berusaha mencari
informasi tentang spesifikasi komputer dan koneksi internet yang dapat
digunakan untuk memainkan game tersebut. Karena pengguna komputer aktif
biasanya mereka juga akan belajar troubleshooting komputer dan overclocking.
Meningkatkan kemampuan mengetik.
Kemampuan mengetik sudah pasti meningkat karena
mereka menggunakan keyboard dan mouse untuk mengendalikan permainan.
Efek Negatif
Kecanduan.
Seperti yang disebutkan pada awal tulisan ini,
kebahagiaan dan kesenangan yang dirasakan para gamer pada saat memainkan game,
akan membuat orang tersebut ‘merindukan’ suasana hati yang mereka rasakan
selama bermain game, sehingga mereka akan cenderung kembali bermain dan bermain
lagi untuk mencari sensasi yang mereka rasakan tersebut. Untuk mencegah hal
ini, adalah dengan membatasi waktu bermain game. Misalnya, 2 atau 3x dalam satu
minggu dengan jangka waktu 1-2 jam.
Membatasi Hubungan Sosial.
Pada dampak positif bermain game telah dijelaskan
bahwa bermain game dapat meningkatkan hubungan sosial secara online dengan para
gamer diseluruh dunia. Sebaliknya dalam hal ini justru akan membatasi hubungan
sosial di kehidupan nyata mereka. Banyak sekali para pecandu game memiliki
sedikit waktu untuk membina hubungan sosial di kehidupan nyata mereka sehingga
kemampuan berkomunikasi dan interaksi secara fisik dan oral menjadi tidak
terasah.
Mengganggu Kesehatan.
Memang benar aktivitas dan gerakan fisik dapat
menyehatkan tubuh. Akan tetapi dengan bermain game yang terlalu intensif dapat
mengganggu kesehatan mata, karena bagaimana pun juga permainan video game
memerlukan kontak langsung antara mata dan layar monitor / TV yang dapat menyebabkan
kerusakan pada mata atau menurunnya daya lihat untuk efek kedepannya.
B.
Collision Detection
Algoritma untuk mendeteksi collision (tabrakan)
sangat dibutuhkan untuk program game. Flash mulai versi 5 ke atas menyediakan
method yang bernama hitTest untuk memeriksa apakah sebuah movie clip
bertabrakan dengan movie yang lain. Sebelum method hitTest ini tersedia,
seorang programmer Flash harus mendeteksi secara manual koordinat sebuah movie
clip, apakah movie clip ini bertabrakan dengan movie clip lain. Cara ini sangat
merepotkan karena harus mempertimbangkan pula ukuran movie clipnya.
Collision Detected
User
Interface pada Game Komputer
Desain user interface dalam game berbeda dari desain
UI lainnya karena melibatkan unsur tambahan fiksi. Fiksi melibatkan avatar dari
pengguna yang sebenarnya, atau player. Pemain menjadi elemen tak terlihat, tapi
kunci untuk cerita, seperti halnya narator dalam novel atau film. Fiksi ini
dapat langsung dihubungkan ke UI, sebagian terkait, atau tidak sama sekali.
Game historis tidak memiliki hubungan nyata untuk narasi game, kemungkinan
besar karena game semasa dulu jarang memiliki unsur-unsur cerita yang kuat.
User interface berarti tampilan antar muka pengguna.
Jika didefinisikan secara sederhana User interface adalah penghubung atau
mediator antar komputer dan manusia atau user komputer itu agar hubungan antara
perangkat komputer dengan user bisa terjalin. User interface sangat berperan
penting dalam dunia komputer karena dengan adanya user interface maka kemudahan
user dalam mengoprasikan suatu perangkat komputer menjadi lebih mudah.
Dalam
desain antarmuka game terdapat beberapa elemen yang diantaranya adalah :
Diegetic
Elemen user interface yang diegetik ada dalam dunia
permainan (fiksi dan geometris) sehingga pemain dan avatar dapat berinteraksi
dengan mereka melalui visual, audible atau haptic. Elemen UI diegetik yang
dieksekusi dengan baik dapat meningkatkan pengalaman narasi untuk pemain,
memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan terintegrasi.
Salah satu game yang mengimplementasikan elemen
diegetic adalah Assassin’s Creed. Assassin’s Creed berhasil menggunakan banyak
pola diegetic meskipun itu diatur dalam dunia sejarah karena pemain pemain
menggunakan sistem virtual reality di masa depan. Jadi cerita sebenarnya
futuristik daripada sejarah
Non-Diegetic
Antarmuka yang diberikan di luar dunia game, hanya
terlihat dan terdengar ke pemain di dunia nyata desain interface ini semuanya
mengunakan visual heads-up display (HUD). Semua menjadi sangat nyaman dengan
penggunaan heads-up display (HUD) dalam permainan. Sistem ini memberikan
informasi penting dengan cara yang cukup sederhana. Jika dilakukan dengan benar
pemain bahkan tidak tahu itu ada.
Mass Effect 3 menggunakan banyak Non-diegetik elemen
UI untuk menginformasikan pemain senjata karakter dipilih dan kekuasaan –
antara lain.
Meta
Gambaran yang bisa muncul dalam dunia game, namun
tidak selalu divisualisasikan spasial untuk pemain. Contoh yang paling jelas
adalah efek ditampilkan di layar, seperti percikan darah pada kamera untuk
menunjukkan kerusakan.
Spatial
Elemen User Interface yang disajikan dalam ruang
permainan 3D dengan atau tanpa suatu entitas dari dunia permainan yang
sebenarnya (diegetik atau non-diegetik). Fable 3 adalah contoh di mana
unsur-unsur spatial yang digunakan untuk memberikan informasi lebih kepada
pemain dan mencegah mereka dari melompat ke layar peta.
Jejak bersinar hampir cocok dalam fiksi mengingat
kualitas estetika ajaib itu tapi karakter tidak dimaksudkan untuk menyadari hal
itu. Ini memandu pemain ke tujuan berikutnya.
Beralih dari elemen-elemen di atas, penggunaan icon
pada game juga mempengaruhi kenyamanan pemain dalam memilih perintah-perintah
pada game.
Source
:
0 komentar