Sejarah dan Fungsi Cloud Computing
November 14, 2014
Sejarah Cloud Computing
Konsep
awal Cloud Computing muncul pertama kali pada tahun 1960 oleh John McCarthy
yang berkata “komputasi suatu hari nanti akan menjadi sebuah utilitas umum” ide
dari cloud computing sendiri bermula dari kebutuhan untuk membagikan data untuk
semua orang di seluruh dunia. Mohamed J.C.R Licklider, pencetus ide ini,
menginginkan semua orang untuk dapat mengakses apa saja di mana saja. Dengan
munculnya grid computing, cloud computing melalui internet menjadi realitas.
Cloud
computing adalah sebuah mekanisme dimana kemampuan teknologi informasi
disediakan bukan sebagai produk, melainkan sebagai layanan berbasis internet
yang memungkinkan kita “meenyewa” sumber daya teknologi informasi (software,
processing power, storage, dan lainnya) melalui internet dan memanfaatkan
sesuai kebutuhan kita dan membayar yang digunakan oleh kita saja.
Cloud
computing merupakan evolusi dari vrtualization,service oriented architecture,
autonomic dan utily computing. Cara kerja dari cloud computing bersifat
transparan, sehingga end-user tidak perlu pengetahuan, control akan, teknologi
insfratuktur dari cloud computing untuk dapat menggunakannya dalam
menyelesaikan tugas-tugas mereka .merka hanya perlu tahu bagaimana cara
mengaksesnya.
Definisi Cloud Computing
Wikipedia
mendefinisikan cloud computing sebagai “komputasi berbasis Internet, ketika
banyak server digunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak
dan data pada komputer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan, sama seperti
jaringan listrik”.
Gartner
mendefinisikannya sebagai “sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TI
yang mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk
pelanggan menggunakan teknologi Internet.”
Forester
mendefinisikannya sebagai “standar kemampuan TI, seperti perangkat lunak,
platform aplikasi, atau infrastruktur, yang disediakan menggunakan teknologi
Internet dengan cara swalayan dan bayar-per-pemakaian.”
Secara
sederhana, Cloud Computing dapat kita bayangkan seperti sebuah jaringan
listrik. Apabila kita membutuhkan listrik, apakah kita harus punya pembangkit
listrik sendiri? Tentu tidak. Kita tinggal menghubungi penyedia layanan (dalam
hal ini, PLN), menyambungkan rumah kita dengan jaringan listrik, dan kita
tinggal menikmati layanan tersebut. Pembayaran kita lakukan bulanan sesuai
pemakaian.
Cara Kerja Sistem Cloud Computing
Sistem
Cloud bekerja menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem
ini memungkinkan pengguna untuk login ke internet yang tersambung ke program
untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi.
Infrastruktur seperti media penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari
pengguna disimpan secara virtual melalui jaringan internet kemudian perintah –
perintah tersebut dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah perintah diterima di
server aplikasi kemudian data diproses dan pada proses final pengguna akan
disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan instruksi yang
diterima sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya.
Contoh Pengaplikasian Cloud Computing
Contohnya lewat penggunaan email seperti Yahoo ataupun Gmail. Data di beberapa server diintegrasikan secara global tanpa harus mendownload software untuk menggunakannya. Pengguna hanya memerlukan koneksi internet dan semua data dikelola langsung oleh Yahoo dan juga Google. Software dan juga memori atas data pengguna tidak berada di komputer tetapi terintegrasi secara langsung melalui sistem Cloud menggunakan komputer yang terhubung ke internet.
Keunggulan Cloud Computing System
Uraian mengenai keuntungan (sisi potensial) yang didapat
dalam penggunaan Cloud Computing:
- Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya.
- Bagi application developer, layanan cloud memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas.
- Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi.
- Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan cloud ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet.
- Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat.
Kekurangan Cloud Computing System
Resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud
Computing ini antara lain:
- Service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery.
- Privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama.
- Compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user.
- Data ownership, mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud.
- Data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloudservice dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat usermelakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.
Referensi:
Dedy Setyo Afrianto. (2012). The Power of ownCloud. Yogyakarta:
leutikaprio.
1 komentar
Cloud Computing Indonesia semakin berkembang, apalagi kebutuhan penyimpanan data semakin meningkat
BalasHapus